Permasalahan dalam UMKM yang Kerap Terjadi, Apa Saja? Sheila Harmony, January 20, 2024January 20, 2024 Sebelum mencari tahu apa saja permasalahan dalam UMKM, Anda harus paham dulu mengenai definisinya. Di Indonesia usaha mikro kecil dan menengah jumlahnya terus bertambah tiap tahunnya. Bahkan di tahun 2018 saja sudah mencapai 58,97 juta pengusaha. Angka tersebut juga diperkirakan akan terus meningkat, apalagi dengan adanya perkembangan teknologi serta potensi SDM semakin berkembang. Wajib Tahu! Masalah yang Kerap Mucul Dalam UMKM Meningkatnya jumlah UMKM memberikan dampak baik untuk ekonomi Indonesia, baik dari tenaga kerja sampai kenaikan produk domestik bruto. Tidak heran pihak pemerintah juga turunkan pajak usaha jadi 0,5%. Tapi kenyataannya masih banyak pengusaha yang mengalami masalah modal, akses teknologi, serta strategi memasarkannya. Itu membuat bisnisnya jadi tidak berkembang dan berjalan di situ saja. Dari banyaknya masalah UMKM di Indonesia, ada beberapa yang paling kerap terjadi. Tapi sebagai pelaku bisnis pastinya Anda harus menjadikan permasalahan tersebut menjadi tantangan demi keberhasilan usahanya, apa saja? Modal minim Modal terbatas merupakan permasalahan dalam UMKM yang paling sering terjadi. Karena itu para pebisnis tidak dapat naikkan jumlah produksinya agar dapat memperoleh omzet lebih besar. Pelaku bisnis bisa saja punya banyak ide agar usahanya terus berkembang, tapi karena tidak punya modal tambahan, jadi harus berhenti. Pemilik usaha memang kesulitan mencari modal tambahan. Pendistribusian tidak tepat Kurangnya partner untuk mendistribusikan barang juga sering menjadi tantangan yang harus dihadapi. Rekomendasi dari orang lain, promosi mulut ke mulut juga jadi cara kegemaran para pebisnis untuk memasarkan usahanya. Namun kenyataannya di lapangan, para pengusaha justru sekarang ini mayoritas adalah gen X di mana hanya fokus di kualitas produksi. Jadi sering kali proses pendistribusiannya kurang dan tidak diutamakan. Padahal salah satu hal yang sering jadi permasalahan dalam UMKM ialah mengenai distribusi produk serta pemasarannya kurang pas. Apabila Anda tahu strategi pemasaran dengan benar, maka peluang berkembang makin besar. Tidak efisien mengelola finansial Selanjutnya masalah UMKM kain yang juga kerap dialami pengusaha ialah mengenai pengelolaan keuangan. Arus kas yang bagus membuat usahanya jadi berjalan lancar karena berkaitan langsung dengan manajemen modal. Jika Anda salah mengelola arus kas, maka bisa menyebabkan masalah pada usahanya. Apalagi tidak sedikit pelaku bisnis di Indonesia yang kurang memperhatikan masalah pengelolaan dana untuk usahanya. Tentu hal itu menyebabkan pengadaan dananya tidak berjalan baik dan efisien. Jika demikian, maka pengeluaran bisa lebih tinggi dari pemasukan, jadi artinya usahanya tidak memberikan hasil cukup. Kurang berinovasi Tidak sedikit pelaku bisnis tidak maju dalam mengembangkan usahanya karena kurangnya inovasi menjadi permasalahan dalam UMKM. Akhirnya banyak juga bisnis yang bisa berjalan kurang lebih 1-2 tahun kemudian gulung tikar. Hal itu disebabkan karena tawaran produk maupun jasanya masih kalah bersaing. Karena ada banyak pebisnis di Indonesia yang melakukan usaha hanya sekadar ikut-ikutan saja tanpa memperhatikan kemampuan miliknya sendiri. Jadi tidak heran hanya segelintir UMKM lokal yang produknya berhasil mencapai pasar internasional. Oleh karena itu diharapkan para pelaku bisnis bisa berpikir lebih kritis dan inovatif ketika membuat produknya. Online marketing belum optimal Mengapa pendistribusian kurang luas karena tidak memasarkannya secara daring. Permasalahan dalam UMKM ini juga sering terjadi, karena pelaku bisnis kurang gencar memasarkan produknya lewat web, optimasi SEO, atau sosmed. Sebagian besar memang sudah memasarkan lewat sosmed, marketplace, atau lainnya. Namun kenyataannya pada praktiknya kurang optimal, jadi hasilnya juga tidak maksimal. Pengetahuan yang minim hingga adaptasi internet atau online dialami pebisnis jadi masalah yang baiknya dihadapi. Padahal Anda bisa memanfaatkan jasa SEO atau profesional marketing online untuk mengatasinya. Manual pembukuan Pembukuan ini juga berkaitan dengan pengelolaan modal di mana jadi kunci kesuksesan seorang pebisnis. Kesulitan ketika menghitung omzet hingga laba bersih atau kotor dikarenakan metode pembukuannya masih manual. Hal itu kerap jadi permasalahan dalam UMKM dan menghambat perkembangan bisnisnya. Meskipun terkesan rapi, tapi pembukuan untuk usaha ini tidak sembarangan, karena mencangkup perencanaan strategi untuk bisnis kedepannya. Management waktu Hal ini mungkin terlihat sepele untuk beberapa orang, tapi kenyataannya jadi masalah yang paling sering terjadi dalam UMKM. Sebanyak 90% lebih pemilik usaha kerjanya multitasking atau serba bisa. Sebab akan menjadi seorang pengusaha sekaligus pemilih dari usahanya tersebut dan mengurus semua masalah di dalamnya. Jika Anda tidak bisa mengatur waktu dengan baik, pasti akan kesulitan. Tidak punya Izin usaha Satu lagi masalah yang kerap terjadi ialah tidak ada izin usaha legal dan menjadi menghambat. Apabila ingin mengembangkan usahanya jadi lebih besar, maka baiknya urus perizinan resminya dulu. Hanya sedikit pelaku UMKM yang punya badan hukum jelas, apalagi syarat dan proses mengurusnya cukup sulit. Jadi cenderung tidak membuat perizinan resmi. Tentunya masalah itu tidak dialami jika Anda punya strategi pengelolaan bisnis dengan benar. Jadi temukan solusi dari permasalahan dalam UMKM tersebut agar usahanya bisa lebih maju dan berkembang. Ekonomi