Tanggul Laut Tambaklorok di Semarang Ditinjau Presiden Sheila Harmony, June 21, 2024 Tanggul laut Tambaklorok jadi salah satu proyek yang mesti diselesaikan oleh pemerintah guna mengatasi banjir rob di Semarang. Seperti yang diketahui, Semarang sudah sejak lama jadi langganan banjir rob, apalagi di kawasan yang berdekatan dengan pelabuhan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun akhirnya melakukan peninjauan pada proyek tanggul pengendali banjir dan juga rob di Tambaklorok, Semarang, Jawa Tengah, pada hari Senin, 17 Juni 2024. Kepala Negara juga telah membuat penataan kawasan kampung nelayan di wilayah pesisirnya. Untuk mengetahui kelanjutannya, simak penjelasan berikut ini. Proyek Tanggul Laut Tambaklorok Semarang Habiskan Biaya Rp 386 Miliar Rupiah Setelah shalat ied, pada hari Senin, 17 Juni 2024, Presiden Jokowi pun melakukan peninjauan pada proyek pembangunan tanggul laut di Kampung Tambak Lorok, Kota Semarang. Kata Jokowi, tanggul laut tersebut diperkirakan mampu untuk menahan banjir rob selama kurang lebih 30 tahun. Presiden Jokowi pun mengungkapkan bahwa proses pembangunan sheet pile sepanjang 3,6 kilometer dengan menghabiskan anggaran mencapai 386 miliar rupiah diharapkan bisa menangani serta mencegah luapan air laut ke kawasan pesisir. Kepala Negara tersebut berharap jikalau proyek infrastruktur tanggul laut Tambaklorok ini bisa diselesaikan pada bulan Agustus 2024, yang mana juga bisa menahan banjir rob dalam waktu yang begitu mepet sekali. Sejauh ini pun, pembangunan tanggul laut berlangsung dengan baik, lalu ketika sudah rampung bakalan dilakukan efektivitas. Tanggul Laut Semarang Dibangun di Lahan 56 Hektare Di samping itu ada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pun menjelaskan bahwa proyek tanggul laut Tambaklorok dibangun di area yang memiliki luas lahan mencapai 56 hektar. Ada juga rumah pompa yang berfungsi untuk memaksimalkan pengendalian banjir di kawasan pesisir. Ia pun menyebutkan jika air hujan bakalan masuk ke dalam kolam penampungan di kawasan tersebut. Terdapat dua jenis kolam dengan luas yang berbeda, ada yang 8 hektar dan 12 hektar. Untuk sekarang ini, proyek tanggul laut ini sudah berjalan hingga 85 persen. Menang ada kendala saat prosea pengerjaannya yaitu terkait pembebasan lahan, namun hingga sekarang masih terus diupayakan oleh Pemkot Semarang. Menteri PUPR juga mengharapkan jika proyek ini bisa jadi contoh bagi daerah yang lainnya. Untuk Kota Semarang, sudah ada beberapa Polder untuk penanganan kawasan pesisir pantai, namun masih dibutuhkan tenaga pompa guna mengontrol luapan air laut di dekat pantai. Kemudian, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu pun mengharapkan dengan adanya proyek tanggul laut Tambaklorok ini bisa jadi solusi untuk menangani banjir rob di kawasan pesisir. Selain dengan pembangunan sheet pile, ada juga bangunan dinding pemecah gelombang air laut. Proyek tersebut jadi harapan bagi masyarakat di Kota Semarang, lebih khususnya lagi di Tambaklorok. Hal tersebut karena proyek ini meliputi juga penataan kampung nelayan serta kampung wisata bahari. Keyakinan Menteri PUPR Proyek Tanggul Sanggup Atasi Banjir Rob di Semarang Basuki Hadimuljono sekali Menteri PUPR pun berkeyakinan jikalau program pengendalian banjir dan rob di daerah Tambaklorok tahapan II. Di antaranya meliputi pembangunan tanggul bakal lebih efektif untuk atasi banjir dan juga rob di Kota Semarang, Jawa Tengah. Nantinya, Basuki menambahkan, pembangunan tanggul laut Tambaklorok ini jadi contoh untuk daerah di sepanjang kawasan Pantura yang membutuhkan penanganan serupa, seperti mengalami penurunan permukaan tanah. Tidak hanya di Semarang dan Jakarta saja, ada juga Tegal, Demak hingga Pekalongan. Menteri PUPR itu turut mendampingi Presiden Joko Widodo dalam peninjauan program pengendalian banjir dan rob tahapan II di Semarang. Proyek kali ini, Kementerian PUPR sudah berhasil membangun tanggul sepanjang 3,6 km guna mencegah banjir rob di Semarang. Menteri Basuki juga menjelaskan terkait mekanisme dan sistem pengendalian banjir ini jadi dua kolam penampungan, dengan masing-masing luas rincinya sekitar 8,57 hektare dan 12,02 hektare. Masing-masing kolam penampungan di tanggul laut Tambaklorok pun sudah dilengkapi dengan pompa yang mempunyai kapasitas 3 x 500 liter per sekon. Untuk program pengendalian banjir rob di kawasan Tambaklorok tahapan II ini sudah mulai dilakukan oleh Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR sejak tahun 2022, dengan mengalokasikan anggaran senilai 231,6 miliar rupiah. Kemudian juga, Penataan Kawasan Kampung Nelayan di Tambaklorok ini sudah berlangsung oleh Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR sejak bulan Mei 2017 lalu. Adapun untuk jumlah anggaran yang sudah dikeluarkan guna melakukan penataan kawasan Kampung Nelayan ini mencapai 45,6 miliar rupiah. Presiden Joko Widodo pun menjelaskan kalau proyek pengendalian banjir rob di Semarang ini mampu menahan luapan air laut yang terjadi dalam kurun waktu hingga 30 tahun ke depannya. Tanggul laut Tambaklorok pun jadi harapan bagi masyarakat di kawasan pesisir yang sudah lama terdampak banjir rob, dengan adanya tanggul tersebut mereka dapat lebih tenang. Trending